STUDI KASUS PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (ABK) DI SDN BALONGGABUS CANDI SIDOARJO

Kebijakan pemerintah tentang adanya menyelenggarakan sekolah inklusi, karena setiap manusia berhak mendapat pendidikan yang sama. SDN Balonggabus Candi Sidoarjo merupakan salah satu sekolah dasar di Sidoarjo yang menyelenggarakan pendidikan inklusi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembelajaran inklusi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) serta faktor penghambat guru dalam proses pembelajaran. Jenis penelitian ini yaitu penelitian
deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisis data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode yang dikembangkan oleh Miles dan Hubermen
yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran inklusi untuk anak berkebutuhan khusus di SDN Balonggabus Candi Sidoarjo menunjukkan bahwa proses pembelajaran ada 3 tahap yaitu 1) perencanaan dilakukan oleh guru pembimbing
khusus (GPK) guru kelas membuat perencanaan pembelajaran tetapi tidak mengakomodir ABK, dalam perencanaan guru menyusun modul ajar, modul ajar dipakai 2 kali pertemuan dengan materi yang sama. 2) pelaksanaan pembelajaran inklusi untuk ABK dilakukan 2 kali pertama dikelas umum dengan anak normal lainnya, kedua dengan pembelajaran khusus dikelas inklusi dengan guru pendamping khusus (ABK) pelaksanaan pembelajaran memuat 6 hal yaitu isi/materi, waktu, tempat, cara, soal, alat. 3) penilaian dilakukan dengan menuliskan
catatan – catatan di lembar kerja peserta didik (LKPD) dan diteruskan ke orang tua sebagai penghubung belajar. Faktor penghambat proses pembelajaran inklusi di SDN Balonggabus yaitu kurangnya tenaga pendidik yang berlatar belakang
pendidikan luar biasa, mood anak berkebutuhan khusus sering berubah ubah.
========================================================================================================================
The government's policy is to organize inclusive schools, because every human being has the right to receive the same education. SDN Balonggabus Candi Sidoarjo is one of the elementary schools in Sidoarjo that provides inclusive education. This research aims to describe the inclusive learning process for children with special needs (ABK) as well as the factors inhibiting teachers in the learning process. This type of research is qualitative descriptive research with a case study approach. The data analysis techniques used are interviews, observation and documentation. The data analysis technique in this research uses the method developed by Miles and Hubermen, namely reducing data, presenting data and conclusions. The results of this research show that in the inclusive learning process for children with special needs at SDN Balonggabus Candi Sidoarjo, it shows that the learning process has 3 stages, namely 1) planning is carried out by a special supervisor teacher (GPK) class teachers make learning plans but do not accommodate ABK, in teacher planning compiling teaching modules, teaching modules used in 2 meetings with the same material. 2) the implementation of inclusive learning for ABK is carried out 2 times, first in a general class with other normal children, secondly with special learning in an inclusion class with a special accompanying teacher (ABK). The implementation of learning contains 6 things, namely content/material, time, place, method, questions, tools . 3) assessment is carried out by writing notes on student
worksheets (LKPD) and forwarding them to parents as learning liaisons. Factors inhibiting the inclusive learning process at SDN Balonggabus are the lack of teaching staff with special education backgrounds, the mood of children with
special needs often changes.