ANALISIS GERAKAN LITERASI SEKOLAH DALAM BENTUK POJOK BACA TERHADAP MINAT MEMBACA PESERTA DIDIK KELAS V SDN TAMBAKREJO 2

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan dan tahapan pelaksanaan Gerakan Literadi Sekolah dalam bentuk pojok baca terhadap minat membaca peserta didik kelas V SDN Tambakrejo 2. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi wawancara angket dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik pengumpulan data, reduksi data, penarikan kesimpulan. Berdasarkan penelitian, menunjukkan bahwa: (1) minat membaca peserta didik di kelas V SDN
Tambakrejo dua terbilang baik. Hal ini ditunjukkan pada hasil angket dengan persentase 75,35% ada di kriteria baik dan Pada hasil observasi sebagian besar peserta didik memiliki kegemaran membaca dan suka mengisi waktu luang dengan membaca di pojok baca, (2) pemanfaatan pojok baca di kelas lima terhitung belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh penataan pojok baca yang kurang rapi sehingga menjadikan pojok baca kurang menarik serta guru di belum melibatkan peserta didik untuk berperan aktif dalam menghias pojok baca, (3) faktor pendukung dalam pemanfaatan pojok baca peserta didik kelas V SDN Tambakrejo 2 antara lain adalah
adanya dukungan dari pihak pihak terkait, antusias peserta didik yang baik, Partisipasi orang tua peserta didik, kerja sama dengan mahasiswa didik kampus mengajar angkatan 5, dan membantu perpustakaan untuk menyediakan buku bacaan, (4) faktor penghambat dalam pemanfaatan pojok baca pada peserta didik kelas V SDN Tambakrejo 2 ialah kondisi beberapa buku di pojok baca yang rusak dan hilang. Penataan, dekorasi dan hiasan pojok baca yang belum maksimal, sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan minat baca, sekolah telah menerapkan beberapa program seperti pojok baca, pemberian penghargaan, dan kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran. Melalui beberapa program tersebut minat membaca peserta didik kelas V SDN Tambakrejo 2 meningkat
menjadi baik, tetapi masih perlu ditingkatkan karena sebagian besar peserta didik kurang memanfaatkan waktu luang untuk membaca. Pojok baca di kelas V memiliki manfaat yang signifikan dengan koleksi buku yang cukup lengkap dan dekorasi hasil karya peserta didik. Namun, penataan dan pemanfaatan pojok baca belum optimal karena kurangnya ajakan aktif dari guru. Dukungan dari berbagai pihak, antusiasme peserta didik, peran orang tua, dan kerjasama dengan lembaga lain menjadi faktor pendukung keberhasilan pojok baca.
========================================================================================================================
This study aims to describe the planning and implementation stages of the School Literacy Movement in the form of reading corners and its impact on the reading interest of fifth-grade students at SDN Tambakrejo 2. This research is a descriptive qualitative study. Data collection was carried out using observation, interviews, questionnaires, and documentation. Data analysis was performed through data
collection techniques, data reduction, and conclusion drawing. Based on the research, it is shown that: (1) the reading interest of fifth-grade students at SDN Tambakrejo 2 is considered good. This is indicated by questionnaire results with a percentage of 75.35% falling into the good category, and observations showing that most students enjoy reading and like to spend their free time reading in the reading corner, (2) the utilization of the reading corner in fifth grade has not been optimal. This is due to the less organized arrangement of the reading corner, making it less
attractive, and the teachers not involving students in actively decorating the reading corner, (3) factors supporting the use of the reading corner for fifth-grade students at SDN Tambakrejo 2 include support from relevant parties, good student enthusiasm, parental participation, collaboration with the Teaching Campus Batch 5 students, and assistance from the library in providing reading materials, (4) factors hindering the use of the reading corner include the condition of some books in the reading corner being damaged or missing, and suboptimal arrangement, decoration,
and adornment of the reading corner. It can be concluded that to increase reading interest, the school has implemented several programs such as the reading corner,
awarding, and a 15-minute reading activity before starting lessons. Through these programs, the reading interest of fifth-grade students at SDN Tambakrejo 2 has improved to a good level but still needs further enhancement as most students do not fully utilize their free time for reading. The reading corner in fifth grade has significant benefits with a relatively complete book collection and decorations
made by students. However, the arrangement and utilization of the reading corner are not yet optimal due to the lack of active involvement from teachers. Support from various parties, student enthusiasm, parental involvement, and collaboration with other institutions are factors supporting the success of the reading corner.