ANALISIS BEBAN KERJA FISIOLOGIS PADA PROSES PEMBUATAN TAHU BERDASARKAN PEMULIHAN ENERGI SAAT ISTIRAHAT. (Studi Kasus : UD Koder)

UD. Koder merupakan perusahaan manufaktur yang mengolah bahan baku menjadi produk jadi di Sidoarjo. Proses produksi merupakan salah satu proses produksi UD. Koder masih dengan performa manual. Proses produksi manual dengan gerakan tubuh yang fleksibel dan beban fisik yang banyak masih bergantung pada kemampuan pekerja dan membutuhkan tenaga manusia. Penilaian tingkat beban kerja fisik pekerja tidak jelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji kategori tekanan fisik pada pekerja dalam proses produksi manual menggunakan metode fisiologis. Metode yang digunakan mengukur denyut jantung saat bekerja dan saat istirahat, serta mengevaluasi fisiologi pekerja berupa perhitungan cadangan denyut jantung (%HRR), beban kardiovaskular
(%CVL), dan faktor pengeluaran energi (KE). Hasil penelitian diketahui jumlah pengeluaran energi pada tiap-tiap pekerja diantaranya yaitu Faris (7,0 Kkal/menit), Muit (4,7 Kkal/menit), Budi (4,4 Kkal/menit), Gito (4,9 Kkal/menit),
Sudar (5,0 Kkal/menit), Dito (4,6 Kkal/menit), Joni (4,9 Kkal/menit) dihasilkan rerata energi yang di keluarkan (5,1 Kkal/menit) dimana semua pekerja dikategorikan pada tingkat moderat. Perbaikan yang disaran kan untuk pekerja produksi dimana waktu istirahat tersebut 1 menit 27 detik setiap satu kali proses secara terus menerus.
========================================================================================================================
UD. Koder is a manufacturing company that processes raw materials into finished products in Sidoarjo. The production process is one of the UD. Koder production processes still with manual performance. Manual production processes with
flexible body movements and a lot of physical loads still depend on the ability of workers and require human labor. Assessment of the level of physical workload of workers is not clear. The purpose of this study was to examine the categories of physical stress on workers in manual production processes using physiological methods. The method used is to measure heart rate at work and at rest, as well as evaluate worker physiology in the form of calculating heart rate reserve (%HRR), cardiovascular load (%CVL), and energy expenditure factor (KE). The results showed that the amount of energy expenditure for each worker included Faris (7.0 Kcal/minute), Muit (4,7 Kcal/minute), Budi (4,4 Kcal/minute), Gito (4,9 Kcal/minute). minute), Sudar (5.0 kcal/minute), Dito (4.6 kcal/minute), Joni (4,9 kcal/minute) the average energy released (5.1 Kcal/minute) where all workers are categorized at a moderate level. The recommended improvement for production workers is that the break time is 1 minutes 27 second for every single process continuously.