Abduh, Mukhammad (2023) ANALISIS PEMILIHAN EKSPEDITUR UNTUK DISTRIBUSI SEMEN CURAH DI REGIONAL I MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. XYZ. Sarjana thesis, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo.
Mukhammad Abduh_11419019_ANALISIS PEMILIHAN EKSPEDITUR UNTUK DISTRIBUSI SEMEN CURAH DI REGIONAL I MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT. XYZ - Mukhammad Abduh.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Pemilihan ekspeditur merupakan salah satu hal yang penting dalam aktivitas pemasaran bagi perusahaan. Pemilihan ekspeditur merupakan masalah multi kriteria yang meliputi faktor-faktor kuantitatif dan kualitatif. Salah satu metode
yang bisa digunakan untuk pemilihan supplier adalah metode AHP (Analytical Hierarchy Process). Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan produsen semen terbesar di Indonesia, PT XYZ, yang akan mengembangkan hubungan kemitraan dengan jasa pengiriman yaitu ekspeditur. Permasalahan yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan ekspeditur tebaik untuk distribusi semen curah di regional 1 menggunakan pendekatan metode Analytical Hierarchy Process di PT XYZ. Sampel dari penelitian ini adalah daerah pemasaran semen curah PT XYZ pada regional 1. Teknik pengambilan data menggunakanteknik wawancara, observasi, dokumentasi dan studi Pustaka. Penelitian ini menggunakan metode AHP dibantu dengan software expert choice. Dari hasil
penilaian tingkat kepentingan kriteria dalam pemilihan supplier menghasilkan skala prioritas/bobot kriteria yang paling berpengaruh dalam pemilihan ekspeditur pada PT XYZ adalah kriteria Daftar Truk dan Penguasaan Armada dengan bobot 0,227. Kriteria selanjutnya yang berpengaruh adalah kriteria Surat Penyataan Kesanggupan dengan bobot 0,119, kriteria Surat Dukungan (Untuk yang Belum Memiliki) dengan bobot 0,119, kriteria Surat Persetujuan Pemilik Truk Untuk
Dioperasikan Oleh Peserta Pengadaan dengan bobot 0.110, kriteria Pengalaman Sebagai Transporter dan kriteria Ijin Usaha dengan bobot 0,071 serta kriteria Surat Pernyataan Tidak Sedang Bersengketa dengan bobot 0,055. Dari hasil penilaian tingkat kepentingan alternatif dalam pemilihan ekspeditur pada urutan pertama ditempati oleh Ekspeditur A dengan bobot sebesar 0,140 diikuti oleh Ekspeditur B diposisi kedua dengan bobot sebesar 0,132dan secara berurutan diikuti oleh Ekspeditur C dengan bobot sebesar 0,114, Ekspeditur I dengan bobot sebesar 0,111, Ekspeditur F dengan bobot sebesar 0,108, Ekspeditur E dengan bobot sebesar 0,105, Ekspeditur H dengan bobot sebesar 0,100, Ekspeditur G dengan bobot sebesar 0,097 dan Ekspeditur D dengan bobot sebesar 0,094. Berdasarkan hasil analisis di atas, saran yang dapat diberikan adalah, perusahaan dalam melakukan pemilihan ekspeditur sebaiknya tidak melakukannya dengan cara manual dengan membandingkan variabel satu dengan yang lainnya secara keseluruhan. Karena hal tersebut dapat memerlukan waktu yang tidak sedikit dan tingkat human error yang tinggi dalam penetapannya. Sebaiknya menggunakan metode dapat memangkas waktu menjadi lebih cepat dan menggunakan software agar lebih sistematis dan mudah seperti metode AHP dan software expert choice. Bagi perusahaan di masa yang akan datang, jika terdapat kriteria ataupun subkriteria baru yang relevan bagi perusahaan atau yang sesuai dengan kebijakan perusahaan yang baru, maka perusahaan dapat mengganti kriteria dan subkriteria yang digunakan saat ini. Selain untuk pemilihan ekspediturr, perusahaan dapat menggunakan analisis AHP untuk memecah kanmasalah-masalah multi kriteria yang lain sebagai alat pendukung keputusan.
========================================================================================================================
The selection of expeditors is one of the important things in marketing activities for the company. The selection of expeditors is a multi-criteria problem which includes both quantitative and qualitative factors. One method that can be used for supplier selection is the AHP (Analytical Hierarchy Process) method. This research was conducted at the largest cement producer company in Indonesia, PT XYZ, which will develop a partnership relationship with shipping services, namely forwarders. The problem to be discussed in this research is how to determine the best expeditor for bulk cement distribution in region 1 using the Analytical Hierarchy Process approach at PT XYZ. Data collection techniques using interviews, observation, documentation and literature studies. This study uses the AHP method assisted by expert choice software. From the results of the assessment of the importance of the criteria in the selection of suppliers, the priority scale/weight of the most influential criteria in the selection of expeditors at PT XYZ is the criteria for Truck List and Fleet Control with a weight of 0.227. The next criterion that has an effect is the criteria for Declaration of Capability with a weight of 0.119, the criteria for a Letter of Support (For Those Who Do Not Have) with a weight of 0.119, the criteria for Approval Letter of Truck Owners to be Operated by Procurement Participants with a weight of 0.110, the criteria for Experience as a Transporter and the criteria for Business Permits with a weight 0.071 and the criteria for a Statement of Not Being Disputed with a weight of 0.055. From the results of the assessment of the level of
alternative importance in the selection of forwarders, the first place is occupied by Expeditor A with a weight of 0.140, followed by Expeditor B in second position with a weight of 0.132 and sequentially followed by Expeditor C with a weight of 0.114, Expeditor I with a weight of 0.111, Expeditor F with a weight of 0.108, Expeditor E with a weight of 0.105, Expeditor H with a weight of 0.100, Expeditor G with a weight of 0.097 and Expeditor D with a weight of 0.094. Based on the results of the analysis above, the advice that can be given is that companies in selecting expeditors should not do it manually by comparing one variable to another as a whole. Because it can take a lot of time and a high level of human error in its determination. It is better to use methods that can cut time to be faster and use software to make it more systematic and easier, such as the AHP method and expert choice software. For companies in the future, if there are new criteria or sub-criteria
that are relevant to the company or that are in accordance with the new company policies, then the company can replace the criteria and sub-criteria that are currently used. In addition to the selection of forwarders, companies can use AHP analysis to solve other multi-criteria problems as a decision support tool.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pemilihan ekspeditur, Analytical Hierarchy Process (AHP), ekspediturterbak, studi kasus. selection of forwarders, Analytical Hierarchy Process (AHP), guessed forwarders, case studies |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
Depositing User: | Perpustakaan UNUSIDA |
Date Deposited: | 07 Nov 2023 02:15 |
Last Modified: | 29 Feb 2024 03:19 |
URI: | http://digilib.repository.unusida.ac.id/id/eprint/223 |