PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI SURIMI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANING (RCCP) (STUDI KASUS PT. INDO LAUTAN MAKMUR)

PT. Indo Lautan Makmur merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pangan pengolahan hasil perikanan yang berdiri pada tahun 1996. Salah satu olahan ikan pada perusahaan tersebut adalah surimi. Surimi merupakan istilah
dalam bahasa jepang untuk daging lumat dan jaringan yang akan dicuci. Permintaan terhadap surimi bervariasi setiap bulannya sehingga diperlukan peramalan (forecasting) permintaan produk yang akan datang. Penelitian ini bertujuan
menghitung kapasitas tersedia produksi surimi terhadap kebutuhan kapasitas berdasarkan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP). RCCP adalah suatu proses analisis dan evaluasi kapasitas dari fasilitas produksi yang tersedia di lantai pabrik agar sesuai atau dapat mendukung jadwal induk produksi (JIP) yang akan disusun. Dari hasil data perhitungan kapasitas menunjukan adanya beberapa operator yang mengalami kekurangan jam kerja yang mengakibatkan terjadinya lembur diantaranya pada operator 1 sebesar 1920,01 jam/tahun, operator 3 sebesar 2344,21 jam/tahun, operator 4 sebesar 1804,16 jam/tahun, dan operator 6 sebesar
122,13 jam/tahun.
========================================================================================================================
PT. Indo Lautan Makmur is an industrial company engaged in the food and fish processing sector which was founded in 1996. One of the processed fish at the company is surimi. Surimi is a Japanese term for mashed meat and tissue to be
washed. The demand for surimi varies every month, so it is necessary to forecast future product demand. This study aims to calculate the available capacity of surimi production against capacity requirements based on the Rough Cut Capacity Planning method (RCCP). RCCP is a process of analyzing and evaluating the capacity of production facilities available on the factory floor to suit or be able to support the master production schedule (MPS) that will be prepared. From the results of the capacity calculation data, it shows that there are several operators who experience a shortage of working hours which results in overtime including operator 1 of 1920.01 hours/year, operator 3 of 2344.21 hours/year, operator 4 of 1804.16 hours/year, and operator 6 of 122.13 hours/year.