KEMAMPUAN GEOTEKSTIL PADA REAKTOR SLOW SAND FILTER DALAM MENURUNKAN KADAR N TOTAL DAN FOSFAT TERHADAP PENGOLAHAN AIR BERSIH

Pencemaran air yang terjadi banyak disebabkan oleh limbah industri dan domestik. Salah satu akibat dari tercemarnya air adalah tingginya kadar N total dan Fosfat yang menyebabkan terganggunya fungsi tubuh baik bagi hewan maupun manusia. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengandalkan air sungai sebagai sumber air baku yang biasa digunakan untuk mencuci, menyiram tanaman, masak, dan lain-lain. Slow Sand Filter menjadi sebuah solusi pengolahan air baku yang mudah dan murah. Tujuan pengolahan ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketebalan Geotekstil pada reaktor Slow Sand Filter (SSF), pengaruh waktu pengambilan sampel, dan jenis reaktor yang efektif dalam menyisihkan kadar N total dan Fosfat. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah air Sungai Dungus Sidoarjo. Proses aklimatisasi dilakukan selama 14 hari dan running dilakukan selama 12 hari. Pasir dan kerikil dijadikan sebagai media filter. Perbedaan ketebalan Geotekstil (0,2 dan 4 cm) dilakukan untuk mengetahui jenis reaktor yang optimal dalam menyisihkan kadar N total dan Fosfat. Pengambilan sampel dilakukan padahari ke-1, 6, dan 12. Reaktor terbaik dalam menurunkan kadar N Total dan Fosfat adalah reaktor dengan ketebalan geotekstil 0,2 cm (D2) pada pengambilan efluen hari pertama yaitu sebesar 84,5% dan reaktor dengan ketebalan 4 cm pada pengambilan efluen hari keenam yaitu sebesar 77%. Hasil uji ANOVA One Way dengan standar eror (α) sebesar 0,05 menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dari perbedaan perlakuan tiap reaktor pada nilai N total dan Fosfat.